zmedia

Keindahan Gunung Sangar di Bandung Selatan

Featured Image

Gunung Sangar, Destinasi Pendakian yang Kini Populer di Bandung

Gunung Sangar, yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kini menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki. Berbagai pengunjung memilih untuk melakukan perjalanan sederhana atau tektok, yaitu pergi dan pulang dalam sehari. Namun, ada juga yang memilih untuk berkemah di puncak gunung untuk menikmati suasana malam dan pemandangan city light Bandung serta sunrise yang menawan.

Perkembangan popularitas Gunung Sangar dimulai sekitar dua tahun terakhir setelah mengalami kebakaran besar pada 2019. Kejadian tersebut membuat banyak orang tertarik untuk kembali mengunjungi gunung ini. Selain itu, beberapa influencer juga mulai datang dan membagikan konten mereka di media sosial, seperti Fiersa Besari. Akibatnya, jumlah pendaki meningkat secara signifikan. Pada hari kerja, rata-rata jumlah pendaki berkisar antara 10 hingga 15 orang, sedangkan di akhir pekan bisa mencapai 100 hingga 150 orang.

Tarif Masuk dan Fasilitas yang Disediakan

Pengelola Gunung Sangar telah menetapkan tarif masuk sejak Mei 2025. Untuk pendaki yang melakukan perjalanan tektok, biayanya adalah Rp 10.000. Sedangkan untuk yang ingin berkemah, biaya per malamnya sebesar Rp 15.000. Pengunjung juga dikenakan biaya parkir, yaitu Rp 10.000 untuk sepeda motor dan Rp 20.000 untuk mobil.

Fasilitas yang disediakan oleh pengelola cukup lengkap. Termasuk tes kesehatan seperti pengukuran tekanan darah dan saturasi oksigen, layanan evakuasi darurat, kantong sampah, stiker, serta sertifikat pendakian. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan para pengunjung selama berada di gunung.

Pengelolaan oleh Masyarakat Sekitar

Gunung Sangar yang memiliki ketinggian 1.690 meter dari permukaan laut (mdpl) dikelola oleh masyarakat sekitar melalui Kelompok Perhutanan Sosial (KPS). KPS ini mendapatkan Surat Keputusan dari Kementerian Kehutanan. Anggota KPS terdiri dari kelompok tani hutan dari Desa Mekarjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Selain itu, pemerintahan desa, kecamatan, dan karang taruna juga turut serta dalam pengelolaan gunung ini.

Jalur Menuju Puncak dan Fasilitas di Puncak

Perjalanan menuju puncak Gunung Sangar dimulai dari basecamp yang berada di ketinggian 1.100 mdpl. Rata-rata waktu tempuhnya antara 2 hingga 3 jam, tergantung kondisi jalur. Jalur yang tersedia terdiri dari empat pos. Di antara pos 2 dan 3 terdapat tanjakan ebel atau gila, serta tanjakan manja antara pos 3 dan 4. Untuk menjaga keamanan, pengelola telah menyediakan pijakan dan pegangan dari bambu di area yang curam.

Di puncak, terdapat dataran yang bisa digunakan untuk berkemah atau sebagai lokasi upacara peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Terdapat juga pohon puspa yang dikenal dengan nama Pohon Jomblo karena hidup sendirian, serta batu singa yang menjadi spot foto populer. Beberapa satwa liar seperti elang hitam, musang, tupai, kucing liar meong congkok, monyet ekor panjang, dan babi hutan juga sering ditemukan di sekitar gunung.

Sejarah Nama Gunung Sangar

Mengenai asal usul nama Gunung Sangar, penjelasan dari Rizky Priyadi, perwakilan pengelola, masih kurang jelas. Konon, nama tersebut merujuk pada hutan larangan sebelum kebakaran besar terjadi. Selain itu, warga lokal juga mengenal gunung ini dengan nama Tegal Bagong, yang terkait dengan keberadaan babi hutan di sekitar kawasan.

Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Sangar adalah saat musim kemarau, khususnya antara pukul 06.00 hingga 08.00 pagi. Saat siang, cuaca bisa sangat panas dan berpotensi kabut. Aktivitas pendakian biasanya ditutup oleh pengelola ketika Hari Idul Fitri atau saat ada kegiatan penanaman pohon.

Posting Komentar untuk "Keindahan Gunung Sangar di Bandung Selatan"