zmedia

Destinasi Wisata Berkelanjutan untuk Danau Laut Tawar

Destinasi Wisata Berkelanjutan untuk Danau Laut Tawar

Peran Danau Laut Tawar dalam Kehidupan Masyarakat Aceh Tengah

Danau Laut Tawar memiliki makna yang mendalam bagi saya, bukan hanya sebagai objek alam yang indah, tetapi juga sebagai tempat kelahiran dan sumber kehidupan. Saya lahir di Kampung Pedemun, yang terletak tepat di sebelah danau ini. Di kampung tersebut, kakek, paman, saudara-saudara, serta warga sekitar menggantungkan hidup mereka dengan mencari ikan atau membudidayakan ikan di danau ini.

Saat ini, saya tidak hanya mendengar kabar tentang ancaman terhadap kelestarian Danau Laut Tawar, tetapi juga melihat langsung bagaimana kondisinya semakin terancam akibat tekanan ekonomi dan bisnis. Tingginya minat wisatawan terhadap destinasi wisata di Aceh Tengah menjadi salah satu faktor pemicu peningkatan aktivitas bisnis di sektor pariwisata. Contohnya adalah kegiatan reklamasi untuk pembangunan wahana wisata di sekitar danau Laut Tawar.

Selain itu, eksploitasi areal danau sebagai kawasan budidaya ikan dengan keramba apung juga memberikan tekanan berbeda terhadap keberlanjutan danau tersebut. Dari perspektif ekonomi, pertumbuhan industri pariwisata di Aceh Tengah tampak cukup mengesankan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan bisnis pariwisata yang signifikan, yang dipicu oleh tingginya minat wisatawan lokal maupun nasional berkunjung ke dataran tinggi Gayo.

Bisnis jasa pariwisata seperti camping, kuliner, dan usaha kecil menengah (UKM) ikut tumbuh sebagai dampak dari perkembangan industri pariwisata. Namun, pembangunan pariwisata tidak hanya soal ekonomi dan bisnis. Sebagai industri yang cenderung ekstratif dan eksploitatif terhadap lingkungan, pariwisata bisa memberi dampak negatif jika isu-isu degradasi fungsi ekologis dan ancaman keanekaragaman hayati tidak diperhatikan.

Selain itu, isu sosial juga bisa muncul jika industri pariwisata tidak melibatkan masyarakat setempat atau justru merusak tatanan sosial budaya di daerah tersebut. Fenomena ini memang wajar terjadi di berbagai destinasi wisata di dunia. Misalnya, tingginya antusiasme wisatawan dapat menyebabkan over-tourism, yaitu kegiatan pariwisata yang eksesif karena jumlah wisatawan yang terlalu banyak.

Dampak dari over-tourism secara ekonomi memang positif, tetapi secara sosial dan lingkungan sering kali tidak dapat diantisipasi. Beberapa destinasi seperti Bali dan Madrid telah mengalami masalah lingkungan dan sosial akibat over-tourism. Meskipun tidak bermaksud membandingkan Aceh Tengah dengan Bali dan Madrid, fenomena ini menunjukkan bahwa perlu adanya kesadaran akan dampak jangka panjang dari pengembangan pariwisata.

Jika model pariwisata saat ini terus berlanjut, dalam 10 tahun ke depan, Aceh Tengah bisa menghadapi situasi di mana pelaku usaha, wisatawan, dan masyarakat tidak lagi dapat menikmati kekayaan sumber daya alam sebagai daya tarik utama daerah ini. Oleh karena itu, Aceh Tengah perlu merumuskan dan menerapkan kebijakan pariwisata yang seimbang antara kepentingan ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Pariwisata Berkelanjutan sebagai Solusi

Pariwisata berkelanjutan patut dijadikan solusi untuk pengembangan destinasi wisata di Aceh Tengah, terutama Danau Laut Tawar. Alasannya adalah karena pariwisata berkelanjutan menjadi satu-satunya alternatif untuk pengembangan destinasi wisata yang ada saat ini. Danau Laut Tawar memiliki fungsi sentral bagi masyarakat Aceh Tengah, sebagai sumber air bersih, sumber ekonomi dari sektor pariwisata, serta identitas budaya masyarakat Gayo.

Karena fungsi sentral tersebut, penerapan model pariwisata berkelanjutan menjadi solusi yang tepat. Pengembangan pariwisata harus dapat memenuhi kebutuhan industri, wisatawan, dan masyarakat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan meminimalkan dampak negatif.

Tiga prinsip utama dalam penerapan pariwisata berkelanjutan adalah:

  1. Pelestarian lingkungan seperti perlindungan keanekaragaman hayati, pengurangan emisi karbon dengan memperkenalkan penggunaan energi terbarukan, manajemen sampah dan limbah di destinasi wisata yang inovatif, serta penggunaan sumber daya secara efisien.
  2. Melibatkan masyarakat lokal dalam proses perencanaan dan pengembangan destinasi wisata, serta menghormati adat, budaya, dan kearifan lokal di masyarakat setempat.
  3. Pengembangan ekonomi dan bisnis pariwisata yang lebih inklusif dengan memberikan peluang investasi dan berusaha bukan hanya bagi korporasi, tetapi juga bagi usaha kecil dan menengah (UKM).

Langkah-Langkah untuk Penerapan Pariwisata Berkelanjutan

Penerapan kebijakan pariwisata berkelanjutan di Aceh Tengah dapat dimulai dengan penyusunan Qanun Pariwisata Berkelanjutan bersama DPRK Aceh Tengah. Qanun ini akan menjadi payung hukum dan dasar dalam pembangunan pariwisata di daerah ini, baik bagi pelaku usaha maupun usahawan.

Di samping regulasi, beberapa rekomendasi penting yang dapat diambil antara lain:

  • Mengenalkan pariwisata berkelanjutan kepada pelaku usaha, masyarakat, dan wisatawan.
  • Memberikan insentif seperti keringanan retribusi atau kemudahan perizinan bagi sektor industri yang menerapkan praktik keberlanjutan.
  • Mendorong kerjasama nasional dan internasional dengan jejaring NGO dan lembaga penelitian yang bergerak di bidang pariwisata berkelanjutan.
  • Mengadakan pelatihan dan fasilitasi masyarakat dalam mendukung pengembangan destinasi wisata berkelanjutan.
  • Memperkenalkan proyek-proyek regenerative untuk memulihkan kondisi alam dan lingkungan di sekitar Danau Laut Tawar.

Saat ini adalah waktu yang tepat bagi Pemerintah Aceh Tengah dibawah kepemimpinan Bupati Haili Yoga dan Wakil Bupati Muchsin Hasan untuk mengambil langkah strategis dalam menyelematkan Danau Laut Tawar tanpa mengesampingkan kepentingan dunia usaha, masyarakat, dan wisatawan. Langkah-langkah pembangunan destinasi wisata yang berkelanjutan dengan menyeimbangkan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan harus dijadikan barometer dan indikator keberhasilannya. Jika kebijakan ini dapat dirumuskan dan diimplementasikan dengan baik, maka semua pihak akan dimenangkan, dan yang lebih penting lagi, kelestarian danau dapat dimanfaatkan oleh generasi hari ini dan masa depan.

Posting Komentar untuk "Destinasi Wisata Berkelanjutan untuk Danau Laut Tawar"