Jornada ke-36 La Liga 2025 menyajikan pertarungan antara Real Madrid dan Mallorca, yang berakhir dengan skor 2-1 untuk Los Blancos. Kendati meraih tiga poin, pertandingan ini menyimpan detail taktis menarik yang patut dianalisis lebih lanjut. Telaah komprehensif terhadap 10 fakta kunci laga ini akan mengupas bagaimana attacking transitions Real Madrid dan defensive resilience Mallorca mewarnai jalannya pertandingan, serta implikasinya terhadap performance indicators kedua tim di sisa musim kompetisi.
1. Disparitas Ekspektasi Gol dan Konversi Peluang
Real Madrid mencatatkan Ekspektasi Gol (xG) sebesar 2.46, namun hanya mengkonversi 2 gol, menghasilkan underperformance relatif terhadap xG. Mallorca, dengan xG minimal 0.49, berhasil mencetak 1 gol, menunjukkan overperformance dalam konversi peluang.
2. Dominasi Teritorial dan Sirkulasi Bola Progresif
Real Madrid mendikte dominasi teritorial dengan persentase penguasaan bola (71%), memfasilitasi sirkulasi bola progresif melalui 608 operan sukses (successful passes) dengan akurasi 91.98%. Kontrasnya, Mallorca berfokus pada pertahanan area dengan penguasaan bola 29% dan 216 operan sukses dengan akurasi 76.60%.
3. Agresi Serangan dan Distribusi Tembakan
Real Madrid menunjukkan agresi serangan yang tinggi dengan total tembakan (39), didominasi tembakan dari dalam kotak penalti (20) dan spekulasi jarak jauh (19). Mallorca mengadopsi pendekatan counter-attacking dengan total tembakan minimal (4), mayoritas dari zona sentral di dalam kotak penalti (3).
4. Efisiensi Konversi di Zona Final
Real Madrid menunjukkan inefisiensi konversi di zona final, hanya mencetak 2 gol dari 20 aksi ofensif di dalam kotak penalti. Mallorca lebih klinis, mengkonversi 1 gol dari 3 aksi ofensif di area yang sama.
5. Ancaman dari Luar Kotak Penalti
Real Madrid mengeksploitasi ancaman dari luar kotak penalti dengan 19 percobaan tembakan jarak jauh, namun tidak ada yang berbuah gol. Mallorca hanya melakukan 1 percobaan dari luar kotak penalti.
6. Performa Kiper dan Mitigasi Ancaman
Performa krusial kiper Thibaut Courtois mencatatkan rasio penyelamatan rendah (0.50) dari 2 tembakan tepat sasaran. Performa kiper Leo Román menjadi faktor penentu bagi Mallorca, mencatatkan rasio penyelamatan tinggi (0.83) dengan 10 penyelamatan gemilang.
7. Disiplin Tim dan Pelanggaran Taktis
Real Madrid menunjukkan disiplin taktis dengan nihil kartu kuning dan frekuensi pelanggaran rendah (6). Mallorca mengadopsi pendekatan defensif agresif dengan 3 kartu kuning dan frekuensi pelanggaran lebih tinggi (15), berpotensi menerapkan pelanggaran taktis untuk menghentikan progresi serangan lawan.
8. Eksploitasi Set-Piece
Real Madrid mendominasi situasi set-piece dengan 26 tendangan sudut, namun hanya satu yang menghasilkan gol melalui header Nacho Fernández (menggantikan Raúl Asencio). Mallorca tidak mendapatkan tendangan sudut sama sekali.
9. Kontrol Lini Tengah dan Distribusi Bola
Real Madrid mendikte kontrol lini tengah melalui volume operan superior (661) dan akurasi distribusi bola tinggi (91.98%), dengan kontribusi kunci dari playmaker seperti Luka Modrić dan gelandang box-to-box Federico Valverde.
10. Manajemen Offside
Kedua tim menunjukkan pemahaman taktis yang baik terkait jebakan offside, dengan masing-masing hanya melakukan 1 pelanggaran offside.