Laga penting di Liga Primer Inggris 2025 mempertemukan Manchester United dan West Ham pada pekan ke-36. Analisis teknis ini akan melihat sepuluh aspek utama, termasuk formasi bertahan, pola serangan, keseimbangan lini tengah, dan penguasaan wilayah. Tujuannya adalah mengidentifikasi taktik kunci dan potensi celah. Prediksi tempo permainan dan efektivitas serangan di area pertahanan lawan akan menentukan hasil akhir.
1. Disparitas xG dan Goal Differential
Manchester United mencatatkan Expected Goals (xG) sebesar 2.01, dengan actual goals sejumlah 0, menghasilkan significant negative goal differential relatif terhadap xG. West Ham, dengan xG 1.28, mencetak 2 gol, menunjukkan positive goal differential, mengindikasikan high conversion efficiency.
2. Possession Metrics dan Passing Networks
Manchester United mendemonstrasikan higher possession percentage (52%) dibandingkan West Ham (48%). Ini terefleksikan dalam total passes completed Manchester United (430) berbanding West Ham (402), serta slightly superior pass completion rate (Manchester United: 89.77%, West Ham: 87.01%), mengindikasikan dominasi struktural dalam fase ball retention.
3. Shot Volume dan Shot Location
Manchester United menghasilkan significantly higher shot volume (19) dibandingkan West Ham (8). Analisis shot location memperlihatkan distribusi tembakan di dalam kotak penalti (Manchester United: 10, West Ham: 7) dan di luar kotak penalti (Manchester United: 9, West Ham: 1), mengindikasikan attacking impetus yang lebih besar dari tuan rumah.
4. Efikasi Serangan di Penalty Area
Evaluasi shot conversion rate di dalam penalty area menunjukkan significant inefficiency bagi Manchester United, gagal mengonversi 10 attempts menjadi gol. West Ham, sebaliknya, mengonversi 2 gol dari 7 attempts di zona yang sama, merefleksikan superior finishing quality dalam zona high scoring probability.
5. Kontribusi Non-Penalty Shots
Tidak ada gol yang tercipta dari non-penalty shots untuk kedua tim. Manchester United melepaskan 9 attempts dari luar penalty area, sementara West Ham hanya 1 attempt, menggarisbawahi reliance Manchester United pada tembakan jarak jauh yang tidak efektif.
6. Performa Kiper dan Save Ratio
Goalkeeper Manchester United mencatatkan 1 save dari 3 shots on target (save ratio: 0.33). Goalkeeper West Ham melakukan 5 saves dari 5 shots on target (save ratio: 1.00). Superior save ratio kiper West Ham merupakan faktor krusial dalam nullifying Manchester United’s attacking attempts.
7. Disciplinary Actions dan Foul Tendencies
Manchester United tidak mengakumulasikan kartu kuning, sementara West Ham menerima 1 yellow card sanction. Foul count memperlihatkan Manchester United melakukan 3 fouls committed berbanding 13 oleh West Ham, mengindikasikan higher defensive engagement and tactical fouling from the away side.
8. Efektivitas Set-Piece Delivery
Manchester United memperoleh 8 corner kicks, secara signifikan lebih banyak dibandingkan 5 corner kicks yang didapatkan West Ham. Namun, tidak ada konversi gol dari set-piece situations untuk kedua tim, mengindikasikan suboptimal exploitation dari dead-ball scenarios.
9. Midfield Battle dan Passing Metrics
Meskipun Manchester United unggul tipis dalam possession, total passes dan pass completion rate tidak menunjukkan disparitas yang substansial, merefleksikan competitive midfield engagement dalam fase transition dan possession duels.
10. Analisis Offside Traps
Manchester United tidak tercatat melakukan pelanggaran offside, berbanding 2 offside offenses oleh West Ham. Ini dapat mengindikasikan perbedaan dalam attacking line coordination dan defensive line management dalam mengimplementasikan offside traps.